Koti Mahatidana Prioritaskan Tiga Program Penting

Komando Inti Mahatidana Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, memprioritaskan tiga program penting dalam perjalanan organisasi tersebut. Tiga program penting tersebut, adalah Program Internal, Eksternal dan Program Insidentil. Ketiga program tersebut, akan diarahkan untuk pemberdayaan kader ke depan.

H. Hidayat, komandan Koti Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa selama ini kader-kader Koti telah direkrut di beberapa perusahaan. Tapi ke depan, diharapkan kader-kader Koti Mahtidana harus mampu berdaya secara ekonomi.

"Lantaran itu, akan kami akan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mendorong pemberdayaan anggota," kata Hidayat dalam Rapat Pleno Koti Mahatidana Pemuda Pancasila, Minggu (20/1) sore.

Selain mendorong UMKM, Koti Mahtidana juga akan mengelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) bagi 300 anggota Koti Mahatidana yang akan dibagi dalam tiga tahap, dimulai bulan Januari hingga Desember 2008.

Komandan Satuan (Dansat) Koti Mahatidana, Sudaryano Lamangkona, menegaskan bahwa Diklat tersebut, bertujuan untuk menciptakan kader yang loyal, pancasilais dan profesional. "Tidak ada yang bisa dilakukan untuk melahirkan kader seperti itu, kecuali hanya melalui Diklat," kata Sudaryano Lamangkona, yang juga Camat Palu Utara ini.

Muharram Nurdin, anggota Majelis Pembina Organisasi (MPO) Pemuda Pancsila, H. Muharram Nurdin, mengatakan bahwa untuk menciptakan organisasi yang berwibawa itu tergantung bagaimana kualitas dan loyalitas kadernya. Kualitas dan loyalitas kader itu, memang hanya bisa dilahirkan melalui mekanisme pengkaderan. "Jadi sangat tepat kalau Koti Mahatidana menggelar Diklat Kader," katanya.

Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Amran Bakir Nai, dalam arahannya di forum Rapat Pleno I Koti Mahatidana itu, menghimbau agar organisasi ini melaksanakan program kerja sesuai dengan keputusan Majelis Pimpinan Nasional, yaitu program internal, eksternal dan insidentil.***

[+/-] Selengkapnya...

Ketua KNPI Segera Diperiksa Polisi

Kasus pemalsuan identitas dengan tersangka Idhamsyah Tompo, ketua KNPI Sulawesi Tengah terpilih, sudah sampai pada tingkat pemeriksaan saksi-saksi. Bahkan, menurut rencana, Jumat (18/1), polisi akan memeriksa tersangka. Jika pemeriksaannya sudah selesai, selanjutnya polisi akan menyerahkan berkas pemeriksaan itu ke pihak Kejaksaan Tinggi Sulteng.

Kasus pemalsuan identitas itu terungkap setelah Pengurus Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, yang diwakili Andi Wulur, melaporkannya kepada pihak kepolisian. Itu dilakukan, karena ternyata Idhamsyah Tompo memalsukan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebagai persyaratan untuk maju sebagai calon Ketua KNPI Sulteng pada Musprov akhir tahun 2007 lalu.

Pemalsuaan identitas itu dilakukan Idhamsyah Tompo, karena berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KNPI, menyebutkan bahwa calon ketua haruslah berusia tidak lebih dari 40 tahun, sementara yang bersangkutan telah berusia 41 tahun. Agar tidak terjerat dengan aturan itu, yang bersangkutan kemudian membuat KTP baru dengan menuliskan tahun kelahiran 1967, padahal seharusnya 1966.

Menurut pihak penyidik, saat ini pihaknya telah memeriksa sedikitnya sembilan saksi dan semuanya membenarkan soal pemalsuan identitas tersebut.

Sementara itu, Idhamsyah Tompo, mengirimkan SMS kepada Sekretaris Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Amran Bakir Nai, untuk meminta tolong agar melindunginya dengan meminta kepada Satma untuk menghentikan kasus tersebut. Tapi SMS itu tidak ditanggapi oleh Sekretaris PP Sulteng.

"Bahkan Idhamsyah menelepon sebanyak dua kali, tapi saya tidak terima teleponnya," tandas Amran Bakir Nai.***

[+/-] Selengkapnya...